Kehendak-Nya yang jadi

Halo semua! 
Apa kabar kalian semua? 
Semoga semua dalam keadaan baik dan dalam penyertaan Tuhan ya. :) 

Nah, kemarin kan aku cerita perihal hal di luar ekspektasi aku, seakan Tuhan mau tunjukkan kalau aku ga kuatir dan fokus kepada Tuhan, segala hal yang lain akan terurus dengan baik, Tuhan yang turun tangan, aku berserah aja.

Hari ini aku diingatkan kembali (sebenarnya kemarin pas denger kabar aku dikasih uang, uda langsung diingetin sih). Aku diingatkan untuk kembalikan perpuluhan dari uang yang baru aku terima itu. Rela ga aku lepas? Percaya kah kalau Tuhan sanggup untuk gantikan?
Nah, masalahnya aku bingung mau kasih ke gereja yang mana? Aku punya gereja sendiri, tapi ya dateng juga ke gereja si mama (ceritanya nemenin mama), jadi dalam 1 hari bisa ibadah di 2 gereja, haha.

Akhirnya daripada bingung, aku kasih aja lah ke 2 gereja. Masing - masing 10%. Jadi perpuluhan ke dua tempat. Hahaha. Uda niat. Bahkan aku nantangin mama untuk ikutan kasih perpuluhan. Tapi mama belum sungguh paham tentang perpuluhan, jadi belum kasih sebesar 10%, tapi at least sudah mau kasih lebih dari biasanya. Puji Tuhan!



Hari ini, unik sekali deh. Pas mau berangkat kerja, aku rasa uda akan terlambat nih. Uda mulai struggle. Trus mulai deh nego sama Tuhan, minta ga telat, haha. Lalu, saya dengar jelas, Dia berkata saya akan tiba jam berapa di kantor. Gak telat sih, cuma akan masuk jam toleransi keterlambatan. Aku nego, Tuhan tetap jawab waktu yang sudah Dia sebutkan. Aku nego 3x loh, haha. Dan finally aku deal lah di jam yang uda disebutkan Tuhan. Trus, pas di tengah jalan, aku diingetin, daripada khawatir telat, kenapa ga doa syafaat di sepanjang wilayah yang aku lalui?

Ya uda deh, aku nurut, aku doa syafaat untuk sepanjang wilayah yang aku lalui, dan aku mulai berasa bersemangat, lebih penuh dan lebih damai. Trus, pas uda lewatin daerah itu, jalanan mendadak lega nih, lancar, langsung mikir, "ah, bisa sampe lebih cepat dari yang Tuhan sebutkan nih", emang dasar ya saya  manusia bandel dan keras kepala. Gak lama lancar, macetnya luar biasa dong! Dan mendadak aku diingatkan, dan ini merupakan hikmat bagi aku.


"Kalau Tuhan sudah berkehendak saya tiba jam sekian di kantor, walau saya berangkat mepet, akan tiba jam segitu, walau saya berangkat lebih pagi, akan tetap tiba jam segitu juga. Misal aku berangkat kesannya mepet, bisa jadi jalanan mendadak lancar. Kalau saya berangkat lebih cepat, bisa jadi aku mengalami kendala di jalanan sehingga tetap saja tiba jam sekian"

Itu cuma contoh sederhana saja. Tapi saya percaya, hal tersebut berlaku untuk semua bagian kehidupan saya dan terhadap kehidupan saya secara pribadi. Biasa orang bertanya bagaimana mendengar suara Tuhan? Tapi, sungguh benar, pertanyaan yang lebih tepat adalah "Apakah kamu mau mendengarkan suara-Nya saat Dia berbicara kepadamu?"

No comments:

Post a Comment