Labels

Insight 18 Mar 2017

Wah, hampir satu bulan saya off nulis toh ya. Ckck.
Campur aduk sih alasan belum melanjutkan nulisnya.
Padahal ceritanya blog ini dijadiin diary gitu kan ya. Ehem, sok penting dan sok eksis sih sampe diary aja di blog biar dibaca seluruh dunia gitu.

Well, seperti yang saya pernah sebutkan sebelumnya, alasan saya menulis di blog adalah siapa tau bisa menjadi inspirasi atau bahkan bisa membantu teman-teman yang sedang mengalami hal yang pernah saya alami. Akan lebih indah lagi jika ada temen-teman yang sudah melewati fase yang saya alami dan mau berbagi pengalamannya, agar menjadi pencerahan bagi saya dan teman-teman lainnya.

Karena sejatinya setiap orang mengalami musim yang berbeda-beda. Walau sekalipun berjalan beriringan, kita tetap akan mengalami musim yang berbeda. Jadi, tidak ada yang berjalan di depan atau di belakang. Tidak ada yang lebih pengalaman dan kurang pengalaman. Hanya berbeda musim saja. Apa yang sudah saya alami mungkin belum dialami teman-teman sehingga seakan saya berpengalaman, bisa jadi sebaliknya juga toh?  :)

Oke deh, intro-nya sudah cukup, kepanjangan jadi sesi curhat gak jelas nantinya. Hehe.

Jadi, sepanjang dr awal maret sampai hari ini, banyak yang saya pelajari.
Setiap kali dapat sesuatu, niatnya sih nulis, realisasinya malah tidur!
Iya, tidur! Lelah rasanya ini badan. Usia muda kok loyo? Ya, gaya hidup kurang sehat sih ya. Hehe.

What have I learned? Let me remember.

Mungkin gak urut secara waktu ya, tapi akan saya coba semaksimal mungkin dengan penjelasan singkat.




  • Trust yourself and not easily trust what people said


Ini saya pelajari di akhir februari ke awal maret. Saat mama saya sakit (lagi) dan saya berpikir untuk tidak menunda lagi deh untuk proses pembuatan BPJS. Saya rasanya malaaas pergi ke kantor BPJS karena yang saya tahu, untuk prosesnya memakan waktu dan tenaga. Yag aku dengar mau bikin BPJS antri nomor dari subuh. Di hari itu saya mau bikin BPJS dan sudah jam 10 pagi. Alhasil coba daftar BPJS secara online, namun disayangkan, gagal! Kecewa banget deh.

Jadi, saat proses isi data dan sebagainya itu lancar, di langkah terakhir dia malah page error. Capek deh! Akhirnya berpikir mau ke kantornya aja langsung. Saya kebetulan domisili jakarta barat, jadinya ke kantor BPJS yang di palmerah.

Tetangga saya saat tau saya mau membuat BPJS, menceritakan pengalaman dia yang harus berangkat dari jam 5 subuh dan dia menyarankan saya mengurungkan niat karena pasti tidak akan dapat nomor. Saya ragu bukan main, akhirnya saya putuskan bertanya ke teman saya yang kurang dari 1 tahun lalu membuat BPJS dan katanya dia datang jam 11 siang pun dapat nomor kok.

Akhirnya saya nekat saja deh datang ke kantor BPJS di palmerah. Dan puji Tuhan!! Sekarang regulasinya berbeda. Gak harus antri dari subuh. Pendaftarannya juga cepat kok.
Yang penting bawa lengkap syarat pengajuan pembuatan BPJS kesehatan yaitu:
  1. Fotocopy kartu keluarga
  2. Fotocopy KTP dari daftar yang ada di KK
  3. Pas foto 3x4 untuk semua calon peserta BPJS
  4. Fotocopy buku tabungan BNI/BRI/MANDIRI (Jika pengajuan kelas 1 atau kelas 2. Khusus kelas 3 tidak perlu fotocopy buku tabungan)
Jangan lupa bawa pulpen ya. Karena nanti di sana wajib isi formulir. Pilih faskes tingkat pertama yang dekat juga dari rumah, kalau perlu yang 24 jam. Tujuannya agar kalau sampai sakit mendadak (tau kan ya kalau sakit gak kenal waktu, hihi), bisa langsung dibawa ke faskes tingkat pertama untuk berobat. Kalau saya pribadi pilih klinik sebagai faskes tingkat perama saya dengan pemikiran (yang sudah terbukti) bahwa antrinya tidak terlalu ramai, buka 24 jam dan lebih rapih dan terjamin aja sih di hati, Hehe.

Setelah melengkapi formulir pengajuan dan memberikan dokumen pelengkap ke petugas, nanti petugas akan meminta nomor handphone kita dan memberi kita semacam nomor antri untuk mendapatkan SMS dari BPJS untuk mendapatkan virtual account pembayaran. Nah, nantinya kamu akan dapat SMS sebanyak jumlah anggota keluarga (kalau anggota di KK ada 3 ya nanti dapat 3 sms dengan 3 nomor virtual account yang berbeda). Tapi, saat pembayarannya cukup pakai salah 1 virtual account itu untuk membayar total tagihan dari seluruh anggota keluarga.

Di SMS tersebut juga akan ada instruksi kapan harus bayarnya. JANGAN BAYAR SEBELUM TANGGAL YANG DITETAPKAN DAN JANGAN LEWAT DARI TANGGAL YANG DITETAPKAN. Penting banget! Diperhatikan ya.

Kalau sudah membayar, kamu datang lagi ke kanor BPJS, bawa dokumen lagi sbb:
  1. Fotocopy KK
  2. Fotocopy KTP
  3. Bukti bayar
  4. Dokumen dari petugas sebelumnya saat pengajuan pembuatan
Nah, kalau ini prosesnya cepet banget. Cukup datang, antri ambil nomor antrian lalu tunggu di bagian dalam kantor untuk dipanggil. Setelah dipanggil, serahkan dokumen, beres, langsung di print kartunya dan enaknya adalah LANGSUNG AKTIF! Yes! Betul! Langsung aktif! Bisa langsung kamu pakai untuk berobat.

NOTE:
Jika berobat ke faskes tingkat pertama, setidaknya akan diminta fotocopy kartu BPJS dan menunjukkan KTP. Jadim saran saya agar teman-teman SELALU sediakan fotocopy kartu BPJS dan fotocopy KTP di dompet.

Eh, kok saya malah jadi edukasi cara pembuatan BPJS kesehatan ya?
Padahal niatnya adalah memberitahu pengalaman saya untuk tidak langsung percaya apa kata orang. Hihi. Well, semoga berguna infonya. Sekalian curhat sekalian memberi info deh. Sambil menyelam, minum air. :)




  • GOD ALWAYS GIVE YOU OPPORTUNITY TO LEARN AND BECOME BETTER


Yes! Ini bener banget! Saya sadar saat saya sudah masuk di kantor baru. Yes, saya sudah pindah kantor and hope it will last longest, kalau bisa malah the last abis itu gak ngantor lagi deh. :)

Nah, saya dapat suasana yang awalnya di hati tidak nyaman. Tapi saya mengerti, justru yang kelihatan tidak enak itu akan melatih saya untuk jadi lebih baik. TUHAN mengijinkan saya belajar untuk menjadi lebih baik. Contohnya dari hal sepele aja seperti jam datang di kantor.
Sesungguhnya jam hadir adalah 08.30, tapi atasan saya meminta kami hadir 08.00.

Awalnya semua mengeluh. Kenapa harus sepagi itu? Tapi kami dijelaskan apa efeknya bagi performa kami dan penilaian kami. Dan juga pembangunan kebiasaan kami yang nantinya akan menjadi nilai tambah kami jika suatu saat harus pindah kerja atau bahkan buka usaha sendiri. Kedisiplinan kecil ini efeknya besar.

Lalu, saya juga mengalami sakit akibat keracunan makanan. Waduh, ini nih yang super gak enak. Sampai saya berpikir kalau sudah waktunya dipanggil pulang ke surga, ayok aja deh. Kesiksa banget deh itu keracunan makanan. Jadi berpikir bagaimana tersiksanya yang mati karena di racun yak! Mengerikan ituuu! 

Tapi saya jadi belajar dan diingatkan untuk menjaga pola makan dan kesehatan saya. Dan uniknya, beberapa hari sampai sekitar 2 minggu sebelum akhirnya saya tumbang, saya tuh pegal banget loh badannya. Pegalnya yang sakit gitu, dipijit juga gak mempan, tapi setelah saya (maaf) muntah, eh, itu segala sakit dan pegal bisa hilang tuntas! Haha. Ternyata kata si dokter, keracunan makanan itu juga bisa berefek badan terasa pegal. Nah, kalau saya minum obat penghilang sakit semisalkan parasetamol, panas saya turun dan pegalnya akan hilang. Baru inget deh kalau panas juga bisa bikin pegal.

Satu hari sebelum saya tumbang, saya uda feeling banget minum parasetamol, tapi akhirnya memilih minum obat lain. Seandainya saat itu saya minum parasetamol sih gak jadi tumbang, tapi gak tuntas juga ya. Ya sudah lah, uda lewat juga. Hehe.

Selesai itu, jarak 3 hari berikutnya mama saya mendadak sakit dan sempat bikin saya ketakutan setengah mati! Saya larikan ke UGD dan end up dirawat 1 minggu. Apa yang saya pelajari? Tuhan memberi jalan untuk kesembuhan mama melalui kejadian ini karena dipertemukan dengan dokter yang tepat dan diagnosa yang tepat! Selama ini mengobati mama seperti mencari jarum di tumpukan jerami! Gak pernah jelas masalahnya apa dan gak tau harus cek apa dan juga gak ada bayangan perlu cari dokter spesialis apa.

Dan apa yang saya pelajari selama mama dirawat? Saya belajar berbakti selagi mama masih ada karena itu berarti Tuhan masih mengijinkan saya berbakti kepada mama dan belajar untuk menunjukkan kasih kepada mama.

Dan juga selama di rumah sakit jadi dapat beberapa topik untuk nanti akan saya tulis di blog saya yang satunya. Hehe. Ditunggu ya. Seputar kesehatan kok. :)

Oh iya, sehari sebelum mama dirawat, saya juga dapat insight bahwa TUHAN sangat mengasihi saya dan SELALU memberkati saya dengan berbagai cara dan melalui siapa saja, DIA AKAN SELALU MEMENUHI APA YANG SAYA BUTUHKAN.

Sudah saatnya kita belajar berbagi dari apa yang sudah kita pelajari, kita miliki dan kita dapatkan.
Jika tidak bisa berbagi secara materi, kita bisa menyumbang pikiran dan tenaga, tunjukkan kasih Tuhan kepada sesama.

Kita anak Tuhan, kita dutanya Tuhan di bumi. Mari kita memberi terang kasih Kristus kepada sesama kita.

Demikian sekilas apa yang saya alami 3 minggu ini. Semoga ada yang bisa teman-teman petik dari apa yang saya bagikan.

GBU!