Labels

Renungan Pagi. Kamis, 17 Maret 2016

ADA SAAT DIBUTUHKAN


Bacaan: Ibrani 9:11-22

NATS: Darah Yesus, Anak-Nya itu, menyucikan kita dari segala dosa (1Yohanes 1:7)


Ketika saya melakukan donor darah beberapa waktu yang lalu, seorang perawat memberikan kepada saya secarik kartu saat darah sedang mengalir dari pembuluh vena saya.

Kartu tersebut menunjukkan persentase jumlah orang dengan golongan darah yang berbeda-beda sebagai berikut.
O-Positif 37,4 %
A-Positif 35,7 %
A-Negatif 6,3 %
B-Negatif 1,5 %

Golongan darah yang paling langka, yaitu golongan darah AB-Negatif, hanya ditemukan pada satu dari 167 orang, atau 0,6 % dari jumlah penduduk.
Dan pada kartu tersebut tertulis pernyataan yang mencolok mata: "Golongan darah yang paling langka adalah golongan yang tidak ada pada saat sedang dibutuhkan".


Akan tetapi, ada sebuah golongan darah yang senantiasa tersedia bagi orang yang membutuhkannya. Perikop 1Yohanes 1:7 mengatakan, "Darah Yesus, Anak-Nya itu, menyucikan kita dari segala dosa."
Kematian Kristus -- pencurahan darah-Nya -- telah menggenapkan tuntutan Allah yang kudus sebagai pembayaran atas dosa-dosa kita (Ibrani 9:12,22).

Jadi sekarang, setiap kali seseorang memohon dalam iman kepada Allah, bertobat dari dosa dan memohon pengampunan, maka ia akan diselamatkan.
Saya sungguh-sungguh bersyukur karena Yesus rela mati di kayu salib, mencurahkan darah-Nya bagi saya, sehingga pengampunan tersedia saat saya memerlukannya. Apakah Anda juga mengucapkan syukur atas hal itu? --DCE

YESUS MENGHAPUS DOSA KITA DAN MEMBERIKAN KESELAMATAN-NYA


Renungan diambil dari aplikasi "Renungan PSM" yang tersedia di Google Play Store.


Notes yang saya dapat dari renungan ini:
Yesus telah mati agar bisa mempersatukan kita yang berdosa ini dengan Allah Bapa di surga.
Yesus telah menjadi perantara. Kita dan Bapa hubungannya terputus oleh karena dosa. Itu lah sebabnya di Perjanjian Lama, jika kita ingin menghadap Allah, kita harus membawa persembahan yang hidup (minimal burung pipit), sehingga nanti darah kurban itu yang akan menyucikan kita agar kita layak menghadap Allah.

Yesus telah mati 1x dan telah bangkit.
Darahnya cukup untuk menutupi pelanggaran kita sehingga kita layak menghadap Bapa. Dia telah menjadi kurban bagi kita. Ada tertulis di alkitab bahwa Dia yang tidak mengenal dosa telah menjadi dosa bagi kita.

Sungguh besar dan mulia kasih dan pengorbanan Tuhan Yesus kepada kita.
Sebagai tanda syukur, baiknya kita mengerjakan keselamatan kita.

Renungan Malam. Rabu, 16 Maret 2016

NURANI YANG BERSIH
Bacaan: Roma 2:12-16
NATS: Sebab itu aku senantiasa berusaha untuk hidup dengan hati nurani yang murni di hadapan Allah dan manusia (Kisah Para Rasul 24:16)
Cerita anak-anak yang sangat digemari, Pinokio, adalah kisah sebuah boneka kayu yang hidungnya akan semakin panjang apabila ia berdusta. Temannya, si Jimmy Jangkrik mengatakan, "Jadikan hati nurani sebagai penuntunmu."
Pinokio pun menuruti nasihat temannya. Ia bertobat, lalu kembali kepada Geppetto, penciptanya. Pinokio kemudian berbakti kepada Geppetto dan dibebaskan dari tali-talinya.
Ada sebuah prinsip dalam cerita ini yang pantas diterapkan bagi anak-anak Allah. Jika kita tak mendengarkan suara dari dalam batin kita yang mengatakan apa yang perlu atau tidak perlu kita lakukan, hidup kita akan terbelenggu.
Namun, nurani yang murni akan memberi kebebasan.
Beberapa orang tidak memiliki dasar yang kuat untuk mengambil keputusan yang saleh. Hati nurani mereka lemah, dan mereka dengan mudah diombang-ambingkan sikap orang lain. Dan ada juga orang yang hati nuraninya telah rusak. Ukuran yang mereka pakai untuk menilai yang baik dan jahat telah rusak, tercemar, dan tidak kudus (Titus 1:15).
Namun yang paling menyedihkan adalah mereka yang hati nuraninya telah "memakai cap" dusta dan kesesatan (1 Timotius 4:2). Mereka telah sekian lama menolak suara batin mereka, sehingga tidak dapat lagi mendengar bisikan hati nurani.
Mungkin Anda bertanya, "Bagaimana kita dapat memiliki nurani yang bersih?" Kita harus bertobat dari dosa dan berbalik kepada Pencipta kita. Kita harus meminta Dia memperbarui hasrat dan sikap kita sesuai dengan firman-Nya dan kemudian menaatinya dengan hati-hati —DHR
HATI NURANI ADALAH KOMPAS YANG DAPAT DIPERCAYA JIKA FIRMAN ALLAH MENJADI PUSAT HIDUP ANDA
Renungan disalin dari aplikasi "Renungan PSM" yang tersedia di Google Play Store.
Notes yang di dapat dari renungan ini:
Di saat kita merasa kering dan tawar hati, hanya berbalik kepala Tuhan lah penawarnya.
Senantiasa meminta hikmat dan pimpinan Tuhan.
Terus berdoa dan membaca firman, menjalin hubungan yang intim dengan Tuhan, seharusnya hal - hal ini lah yang menjadi fokus dan prioritas kita.

Renungan Siang. Rabu, 16 Maret 2016

SEBUAH PERINGATAN
Bacaan: Ulangan 28:58-63

NATS: Seperti Tuhan bergirang karena kamu untuk berbuat baik kepadamu dan membuat kamu banyak, demikianlah Tuhan akan bergirang karena kamu untuk membinasakan dan memunahkan kamu (Ul. 28:63)

Istri saya membeli kartu ulang tahun yang berisi parafrasa ayat berikut ini: "Tuhan dengan senang hati telah melakukan banyak keajaiban untuk kamu" (Ul. 28:63, FAYH).

Ayat itu tampaknya memang sangat indah sehingga ia ingin membaca bagian Alkitab tersebut lebih lanjut. Ia mendapati bahwa ternyata kata-kata yang tercetak di kartu itu hanyalah sebagian dari sebuah kalimat ketika Allah memperingatkan umat-Nya tentang apa yang akan terjadi jika mereka berpaling dari-Nya dan tidak menaati perintah-Nya.

Ayat itu selengkapnya berbunyi, "Tuhan dengan senang hati telah melakukan banyak keajaiban untuk kamu dan memperbanyak jumlahmu, demikian juga Tuhan dengan senang hati akan membinasakan kamu; dan kamu akan direnggut dari negerimu" (Ul. 28:63, FAYH).

Wah, benar-benar ucapan selamat ulang tahun yang aneh! Pengalaman ini mengingatkan saya betapa mudahnya kita memilih frasa-frasa yang menyenangkan saja dari Alkitab, namun mengabaikan konteks dan artinya.

Bacaan Alkitab hari ini merupakan sebuah peringatan Allah bagi umat-Nya. Kita perlu merenungkannya -- sebuah ungkapan kepastian di alam rohani yang seteguh hukum gravitasi di alam fisik.

Alkitab penuh dengan kata-kata yang menguatkan dan yang memperingatkan. Kita perlu menghargai kedua jenis kata-kata itu karena pengajaran di dalamnya berguna bagi kehidupan kita bersama Kristus --DCM

Firman Tuhan menyediakan makanan Yang diperlukan bagi pertumbuhan; Hari demi hari memberi kekuatan Mengajarkan apa yang kita butuhkan. --Sper

SEMAKIN DALAM KITA MERENUNGKAN KITAB SUCI SEMAKIN DEKAT KITA BERJALAN DENGAN SANG JURU SELAMAT


Renungan diambil dari aplikasi "Renungan PSM" yang tersedia di Google Play Store.


Notes yang saya dapat dari renungan ini:
Untuk membaca Firman, kita butuh tuntunan Roh Kudus yang memberi hikmat sehingga kita bisa memahami makna sebenarnya dari ayat yang kita baca.
Karena tidak bisa kita telan ayat dengan mentah-mentah.
Ingatlah selalu untuk berdoa meminta hikmat Tuhan turun atas kita.
Karena sama hal dengan Raja Salomo yang tidak minta hal lainnya selain hikmat.
Be wise.

Renungan Pagi. Selasa, 15 Maret 2016

LATIHAN OTAK
Bacaan: Roma 12:1-8

NATS: Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia, tetapi berubahlah oleh pembaruan budimu (Roma 12:2)

Ada sebuah istilah yang lazim digunakan oleh para ilmuwan peneliti otak manusia. "Gunakan otak Anda sebelum Anda kehilangannya." Kita memiliki kemampuan untuk menjaga agar otak kita sehat dan bekerja dengan baik.

Dr. Lawrence Katz, seorang ahli syaraf dari Duke University, menyarankan orang-orang untuk melakukan latihan otak setiap hari, seperti menyikat gigi dengan tangan yang tidak dominan atau melakukan pekerjaan dengan cara yang berbeda, untuk merangsang kemampuan otak sekaligus menjaganya tetap sehat.

Tujuan latihan ini adalah untuk menggantikan rutinitas yang sudah dihafal dengan kesadaran yang segar dan fokus yang baru. Sebagai pengikut Yesus Kristus, kita dapat memetik pelajaran dari hal ini.

Bahkan membaca Alkitab dan berdoa, yang merupakan disiplin rohani yang penting, dapat menjadi sebuah kebiasaan belaka yang tidak lagi melibatkan kesadaran kita. Agar tidak tergelincir pada kebiasaan rohani semacam itu, mungkin Anda perlu menghafal ayat Kitab Suci pada saat teduh Anda setiap hari.

Itu merupakan latihan otak yang dilakukan untuk mencapai perubahan rohani. Sang pemazmur menulis, "Dalam hatiku aku menyimpan janji-Mu, supaya aku jangan berdosa terhadap Engkau" (Mazmur 119:11).

Paulus berkata, "Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaruan budimu, sehingga kamu dapat membedakan mana kehendak Allah: Apa yang baik, yang berkenan kepada-Nya dan sempurna" (Roma 12:2).

Menghafal dan merenungkan firman Allah yang penuh kuasa adalah sesuatu yang lebih berarti daripada latihan otak --DCM


IZINKAN FIRMAN ALLAH MEMENUHI PIKIRAN ANDA MENGUASAI HATI DAN MENUNTUN LANGKAH ANDA


Renungan disalin dari aplikasi "Renungan PSM" yang tersedia di Google Play Store.

Renungan Malam. Minggu, 13 Maret 2016

BINTANG DAN PASIR


Bacaan: Mazmur 147:1-11

NATS: Dia menentukan jumlah bintang-bintang dan menyebut nama-nama semuanya (Mazmur 147:4)


Sebuah tim yang dipimpin oleh seorang ahli astronomi dari Australia telah menghitung dan mendapatkan bahwa jumlah bintang yang ada di angkasa adalah 70 sextillion—angka 7 diikuti dengan 22 angka nol. Jumlah bintang yang tak terhitung tersebut dikatakan lebih banyak daripada butir-butir pasir di semua pantai dan padang gurun di bumi ini.

Penghitungan bintang tersebut hanyalah hasil sampingan dari penelitian tentang perkembangan galaksi. Seorang anggota tim itu berkata, "Menemukan jumlah bintang bukanlah tujuan utama penelitian yang kami lakukan. Namun ini pun merupakan hasil penelitian yang menarik."

Keberhasilan memperkirakan jumlah bintang dapat menolong kita untuk memuji Tuhan dengan penghormatan dan kekaguman yang lebih besar. Mazmur 147 mengatakan, "Sungguh, bermazmur bagi Allah kita itu baik, bahkan indah, dan layaklah memuji-muji itu .... Dia menentukan jumlah bintang-bintang dan menyebut nama-nama semuanya. Besarlah Tuhan dan berlimpah kekuatan, kebijaksanaan-Nya tak terhingga" (ayat 1,4,5).

Mazmur ini tidak hanya mengungkapkan kemuliaan Allah, tetapi juga menegaskan perhatian-Nya kepada kita masing-masing. Dia "menyembuhkan orang-orang yang patah hati" (ayat 3), "menegakkan kembali orang-orang yang tertindas" (ayat 6), dan "senang kepada orang-orang yang takut akan Dia, kepada orang-orang yang berharap akan kasih setia-Nya" (ayat 11).

Marilah kita kini memuji Allah yang telah menciptakan bintang dan pasir, yang juga mengenal serta memelihara kita satu per satu —DCM


SETIAP CIPTAAN MENUNJUKKAN KEBESARAN PENCIPTANYA
Renungan di salin dari aplikasi "Renungan PSM" yang tersedia di aplikasi Google Play Store.

Notes yang saya dapat dari renungan malam ini:
Wow! GOD is super amazing! Tidak terbayang betapa besar dan ajaib ciptaan Tuhan. Galaxy yang begitu besar, di luar bayangan dan pikiran kita.

Dan ya, ternyata setelah ditinjau, apa yang ada sungguh sama seperti tertulis dalam alkitab yang diisi dengan pimpinan Roh Kudus melalui banyak penulis di dalamnya selama lebih dari 2000 tahun dan saling berkesinambungan.

Penulisan alkitab pun sudah merupakan hal ajaib bagi saya! Bagaimana bisa sekian puluh orang melalui 2000an tahun bisa menulis tentang Allah yang sama dan saling berkesinambungan dan yang more impressive adalah semua yang tertulis itu benar dan digenapi!

Kita memuji dan melayani Allah yang sebegitu hebat. Tapi tidak semua orang bisa sungguh melihat kebesaran-Nya. Aku berdoa setiap kita bisa melihat dan merasakan betapa besar dan ajaib kasih Tuhan.

Renungan Siang. Minggu, 13 Maret 2016

SIAPA PENENTU KEBENARAN?


Bacaan: Roma 2:12-16

NATS: Bangsa-bangsa lain yang tidak memiliki hukum Taurat ... menunjukkan bahwa isi hukum Taurat ada tertulis di dalam hati mereka (Rm. 2:14,15)


Orang yang menolak standar mutlak tentang benar dan salah kerap tak konsisten. Ketika merasa diperlakukan tidak adil, mereka minta standar keadilan ditegakkan dan berharap tiap orang menaatinya.

Seorang profesor filsafat memulai setiap semester baru dengan bertanya kepada para mahasiswanya, "Percayakah kalian bahwa nilai-nilai mutlak seperti keadilan dapat ditunjukkan?" Para murid yang bebas berpikir itu menyanggah bahwa segalanya bersifat relatif dan tak ada satu hukum pun yang dapat diterapkan secara universal.

Sebelum semester berakhir, sang profesor memberi kesempatan pada sebuah kelas untuk memperdebatkan masalah itu.

Akhirnya, ia menyimpulkan, "Apa pun pemikiran kalian, ketahuilah bahwa nilai-nilai mutlak dapat ditunjukkan. Jika kalian tak sependapat, saya tak akan meluluskan kalian!" Seorang mahasiswa yang marah segera berdiri dan bersikeras, "Itu tidak adil!" "Anda baru saja membuktikan maksud saya," sahut sang profesor. "Dengan begitu, Anda telah meminta suatu standar keadilan yang lebih tinggi dari standar yang saya miliki."

Allah telah mengaruniakan setiap orang hati nurani yang akan memberitahukan hal benar dan salah (Rm. 2:14,15), dan standar moral-Nya tertulis dalam Alkitab.

Setiap kali kita memakai kata baik dan buruk, secara tidak langsung kita menyatakan sebuah standar yang akan kita pakai untuk membuat berbagai penilaian semacam itu. Nilai-nilai alkitabiah dapat diterapkan untuk segala zaman karena berasal dari Allah yang kekal dan tak pernah berubah --DJD
Allah membiarkan kita sendiri meraba-raba Apa yang salah dan yang benar, Namun melalui karya dan firman-Nya Roh Kudus menuntun kita. --D. De Haan

HANYA ALLAH YANG BERHAK MENENTUKAN MANA YANG SALAH


Renungan disalin dari aplikasi "Renungan PSM" yang tersedia secara gratis di Google Play Store.
Renungan PSM ini menurut saya pribadi adalah renungan terbaik untuk mobile yang pernah saya temui.

Notes yang saya dapat dari renungan siang ini:
Thanks God karena telah mengaruniakan kita hati nurani yang baik dan juga kita diberi Penasihat Ajaib yaitu Roh Kudus yang selalu ada di samping kita.

Kita mempunyai hati nurani yang bekerja secara otomatis, aturan dasarnya tertulis dalam alkitab.
Apakah kita sudah membaca alkitab setiap hari untuk mengingatkan kita aturan dasar yang berlaku untuk selamanya?

Ataukah kita mengabaikan alkitab dan waktu bersama Tuhan yang jelas akan membuat naluri kita semakin tumpul?

Renungan Pagi. Minggu, 13 Maret 2016

DALAM HANGAT MENTARI


Bacaan: Yohanes 15:5-17

NATS: Jikalau kamu menuruti perintah-Ku, kamu akan tinggal di dalam kasih-Ku (Yohanes 15:10)


Dalam bukunya yang berjudul The Best Is Yet To Be, Henry Durbanville menceritakan suatu kisah tentang seorang gadis kecil di London yang memenangkan hadiah pada suatu pameran bunga. Bunga yang diperlombakannya tersebut ditanam dalam sebuah poci tua yang telah retak dan ditaruh di jendela loteng sebuah apartemen yang telah reyot.

Ketika seseorang menanyakan bagaimana ia berhasil merawat bunga menjadi sedemikian indah di tempat yang kurang baik, ia mengatakan bahwa ia menaruhnya di loteng agar bunga itu terus terkena cahaya matahari.

Kemudian Durbanville mengingatkan para pembaca mengenai perkataan Yesus, "Seperti Bapa telah mengasihi Aku, memikianlah juga Aku telah mengasihi kamu; tinggallah di dalam kasih-Ku itu" (Yohanes 15:9).

Dari hal ini kita belajar bahwa kita juga perlu menjaga agar diri kita terus-menerus berada di dalam kehangatan kasih Kristus. Kita tinggal di dalam kasih Kristus apabila kita menunjukkan kasih kepada orang lain.

Hal ini jelas dikatakan oleh Yesus, "Jikalau kamu menuruti perintah-Ku, kamu akan tinggal di dalam kasih-Ku .... Inilah perintah-Ku, yaitu supaya kamu saling mengasihi, seperti Aku telah mengasihi kamu. Tidak ada kasih yang lebih besar daripada ini, yakni seseorang memberikan nyawanya demi sahabat-sahabatnya" (ayat 10,12,13).

Kita akan dapat merasakan kehangatan kasih Kristus apabila kita menaati perintah-Nya untuk mengasihi dan melayani sesama. Itulah cara agar kita dapat senantiasa tinggal dalam "hangatnya cahaya mentari" --RWD

KASIH KITA KEPADA ALLAH TAMPAK MELALUI KASIH KEPADA SESAMA
Renungan disalin dari aplikasi "Renungan PSM" yang tersedia di Google Play Store.

Notes yang saya dapatkan dari renungan ini:
Kita jangan pernah melupakan bahwa Yesus-lah pokok anggur yang benar.
Jika kita ingin hidup, maka hiduplah di dalam-Nya,  karena jika kita hidup di luar kasih Yesus, maka kita akan menjadi kering.

Sangat selaras sekali dengan khotbah yang saya dengarkan pagi tadi. Di saat kita mempunyai masalah atau merasa down, mendekatlah kepada Yesus. Jangan menjauh seperti yang dilakukan kebanyakan orang karena merasa nyaman untuk menjauh.

Sedangkan itu merupakan langkah yang salah. Di dalam Yesus, kita akan mendapatkan kekuatan.
Di dalam renungan dan bacaan injil ini pun saya diingatkan. Cerminan kita memiliki kasih Kristus atau tidak itu terlihat dari tingkah laku kita.

Jika kita bisa memancarkan kasih dan memancarkan damai bagi lingkungan kita, maka kita sudah memiliki kasih Kristus.

Bagaimana dengan Anda? Apakah kau sudah menularkan damai Kristus ke sekitarmu?

Renungan Siang. Sabtu, 12 Maret 2016

RUBAH YANG MENGGANGGU

Bacaan: 1 Yohanes 1:5-10

NATS: Jika kita berkata bahwa kita tidak berdosa, maka kita menipu diri kita sendiri dan kebenaran tidak ada di dalam kita (1Yoh. 1:8)


Orang Inggris memiliki masalah dengan rubah. Menurut The Wall Street Journal, makhluk kecil yang lihai ini telah bergerak masuk ke London dan mengganggu.


Rubah-rubah ini menggulingkan tempat sampah, mencuri sepatu-sepatu yang sedang dikeringkan di luar, merusak kebun, dan meninggalkan bau busuk.

Dengan digesernya batas kota sampai ke luar kota, si kecil pembuat kekacauan ini malah beradaptasi, bukannya ikut pindah sehingga banyak penduduk London merasa frustrasi dan terganggu.
Bila Anda renungkan sejenak tentang hal ini, maka Anda akan menjumpai "rubah-rubah" kecil yang bisa sangat mengganggu para pengikut Kristus yang tengah berusaha menghormati-Nya.

Sesuatu yang kita anggap sebagai dosa "kecil" atau "tak berbahaya" dapat menghancurkan kita. Sebagai contoh, "melebih-lebihkan kebenaran" sebenarnya sama dengan berbohong. Gosip sama halnya dengan pembunuhan karakter.

Masalahnya, dosa-dosa kecil itu akan berkembang semakin besar tak terelakkan. Sebelum mendapatinya, kita perlu bertobat dan mengaku dosa secara serius.
Jika sebagian "rubah kecil" telah menyusup ke halaman belakang dan kebun kehidupan rohani Anda, maka sekaranglah saatnya untuk menghadapi mereka.

Dengan pertolongan Roh Kudus, temukan mereka. Akuilah kesalahan Anda, akuilah praktik-praktik kecil yang mengganggu ini kepada Allah, dan singkirkan semua itu sebelum menghancurkan seluruh kehidupan Anda --DCE

Cabutlah akar kecil hari ini, Dosa dalam pikiranmu, Agar jangan suatu saat nanti Ia menguasai hidupmu. --Anon.

DOSA PALING MEMATIKAN TAK LANGSUNG MENYERANG KITA TETAPI MEREKA MENYUSUP PERLAHAN-LAHAN KE DALAM DIRI KITA

Renungan disalin dari aplikasi "Renungan PSM" yang tersedia di Google Play Store.
Silahkan di unduh untuk pengalaman membaca renungan yang lebih baik. It is FREE!


Notes yang saya dapat dari renungan siang ini:
Seringkali kita mengabaikan hal - hal yang kita anggap biasa padahal merupakan dosa walaupun dosa kecil. Jangan lupa, dosa kecil ataupun dosa besar mempunyai upah yang sama, yaitu maut!
Puji Tuhan, kita mempunyai Allah yang sungguh sangat baik. Segera sadari dan minta ampun. Berbalik dari kesalahan dan minta pengampunan Tuhan.

Saya pribadi selalu meminta agar Roh Kudus selalu mengingatkan saya di setiap langkah, karena hidup ini adalah rangkaian keputusan. Dimana setiap saat kita selalu membuat keputusan yang tidak disadari bagi banyak orang.

Teruslah  berjalan dalam rencana Tuhan. Baca firman Tuhan untuk menjadi pelita sehingga kita tidak tersesat.

Renungan Pagi. Sabtu, 12 Maret 2016

BERSENANG-SENANG

Bacaan: Mazmur 126

NATS: Pada waktu itu mulut kita penuh dengan tertawa, dan lidah kita dengan sorak-sorai .... Tuhan telah melakukan perkara besar kepada kita, maka kita bersukacita (Mazmur 126:2,3)


Cucu keponakan saya, istrinya, dan anak perempuan mereka melayani sebagai misionaris di New Guinea. 

Ia menutup surat yang dikirimnya dengan kalimat ini: "Bersenang-senanglah melayani Dia".

Yang dimaksudkannya dengan kata bersenang-senang adalah bergembira, bukan sesuatu yang sifatnya hura-hura. Betapa menyenangkan bisa menjadi alat di tangan Allah -- memimpin orang datang kepada Juru Selamat, menghibur orang yang sakit dan berduka, membawa perubahan pada pernikahan yang bermasalah, dan melakukan kebaikan dalam nama Yesus.

Saya yakin penulis Mazmur 126 pun akan setuju. Keenam ayat tersebut memancarkan roh sukacita dan kegembiraan, dari awal hingga akhir. Mazmur tersebut diawali dengan sebuah peringatan tentang waktu ketika Allah "memulihkan keadaan Sion" (ayat 1).

Secara ajaib Allah melepaskan umat-Nya dari situasi suram (kita tidak tahu situasi apa tepatnya). Seperti mimpi yang jadi kenyataan -- dan umat-Nya dipenuhi dengan sukacita yang terpancar melalui tawa riang dan nyanyian sepenuh hati mereka. Itu adalah sebuah kebangkitan kembali!

Setelah berdoa memohon pemulihan baru, sang pemazmur mengungkapkan janji bagi orang-orang yang melayani Allah: "Orang yang menabur dengan mencucurkan air mata, akan menuai dengan bersorak-sorai" (ayat 5).

Panenan rohani yang berlimpah-limpah akan menciptakan tawa dan nyanyian. Ya, melayani Tuhan memang sungguh menyenangkan! --HVL

SUKACITA ADALAH BUAH ROH YANG RANUM SETIAP MUSIM

Renungan disalin dari aplikasi "Renungan PSM" yang tersedia di Google Play Store.
Silahkan di unduh untuk pengalaman membaca renungan yang lebih baik

Renungan Malam. Jumat, 11 Maret 2016

PENGEJARAN SIA-SIA 

Bacaan: 2Petrus 1:1-4

NATS: Karena kuasa ilahi-Nya telah menganugerahkan kepada kita segala sesuatu yang berguna untuk hidup yang saleh (2Petrus 1:3)


Beberapa tahun yang lalu, saya sedang berada di perpustakaan sebuah universitas yang ternama. Sewaktu berjalan di antara rak-rak buku, saya melewati sebaris kursi berpembatas yang dikhususkan bagi mahasiswa untuk belajar.

Di sana saya melihat seorang mahasiswa sedang membaca sebuah komik Bugs Bunny. Hampir saja saya tertawa terbahak-bahak melihat hal itu. Pemuda tersebut dikelilingi oleh buku-buku pengetahuan segala zaman, tetapi ia malah membenamkan diri pada perkara sepele yang kekanak-kanakan.

Memang tidak salah jika kita membaca komik, dan kita semua sewaktu-waktu perlu istirahat dari belajar. Namun, sebagian dari kita hanya mengejar hal-hal yang sepele.

Berbagai buku, majalah, dan media lainnya telah memberi keasyikan dan sangat memengaruhi kehidupan kita. Betapa bodohnya! 
Padahal kita memiliki Firman Kehidupan—Buku yang mengajar kita bagaimana mengenal Allah dan mengalami hidup berkelimpahan.

Penyebab utama kita mengabaikan Alkitab bukanlah kurangnya waktu, melainkan kurangnya kerinduan hati.

Perkataan manusia telah menggantikan firman Kristus. Ada banyak buku dan majalah yang bagus untuk dibaca, tetapi kita tidak boleh mengabaikan rahasia kasih dan karunia Allah yang tertulis di setiap halaman Alkitab.

Di situlah kita menemukan segala sesuatu yang kita perlukan untuk "hidup yang saleh" (2 Petrus 1:3). Mintalah agar Allah memberi Anda kerinduan terhadap firman-Nya serta rasa lapar untuk mengecap kebaikan-Nya setiap hari —DHR

MEMILIKI SEBUAH ALKITAB MERUPAKAN TANGGUNG JAWAB YANG MULIA

Renungan disalin dari aplikasi "Renungan PSM" yang tersedia di Google Play Store.
Silahkan di download untuk pengalaman membaca renungan yang lebih baik and it is FREE!


Note yang saya dapat dari renungan ini:
Yang sungguh sangat menampar hati saya adalah "Penyebab utama kita mengabaikan Alkitab bukanlah kurangnya waktu, melainkan kurangnya kerinduan hati. "
Wow! Indeed!

Semua manusia di bawah kolong langit ini mempunyai waktu yang sama yaitu 24 jam. Ada yang bisa tetap hidup intim dengan Tuhan walau rutinitas hariannya padat. Tapi ada juga yang tidak mempunyai hubungan dekat dengan Tuhan walaupun tidak mempunyai kegiatan sama sekali.

Jadi, kerinduan hati kita lah yang menjadi tolak ukur, bukan sempat atau tidak.

Because, when there is a will, there is a way!


Jadi, no excuse bahwa kita tidak sempat membaca Firman Tuhan.
Please remember, Firman Tuhan adalah makanan bagi jiwa kita.

Kita hidup bukan hanya di peperangan secara daging, tapi peperangan besar justru terjadi di peperangan rohani.
Bagaimana rohani-mu bisa kuat berperang jika tidak kau beri makan yaitu Roti Hidup?

Renungan Siang. Jumat, 11 Maret 2016

BERISTIRAHAT

Bacaan: Kejadian 2:1-3

NATS: Allah ... berhentilah Ia pada hari ketujuh dari segala pekerjaan yang telah dibuat-Nya itu (Kej. 2:2)


Kita hidup di tengah dunia yang berorientasi pada tindakan, dan sepertinya inilah saat-saat paling sulit untuk menyederhanakan hidup! 

Bukankah tampaknya selalu ada pekerjaan yang harus dilakukan dan tak ada waktu istirahat?
Jawablah pertanyaan berikut ini dengan jujur untuk menentukan apakah Anda butuh istirahat atau tidak: Apakah saya tertekan ketika mengerjakan berbagai aktivitas normal setiap hari? Sulitkah menemukan sukacita di dalamnya? Apakah saya beristirahat sesuai kebutuhan tubuh saya? Apakah saya bangun dalam keadaan letih?

Dalam proses penciptaan, Allah membangun suatu pola kerja dan istirahat yang dapat dicontoh orang kristiani. Selama enam hari Allah bekerja untuk mengatur dunia kita. Namun, pada hari ketujuh, setelah menyelesaikan semua aktivitas kreatif-Nya, Dia beristirahat.

Allah memperlihatkan bahwa istirahat itu tepat dan benar adanya. Yesus menunjukkan pentingnya istirahat saat Dia duduk dengan tubuh letih di samping sumur setelah berjalan jauh (Yoh. 4:6), dan ketika Dia tidur di buritan kapal dengan kepala beralaskan sebuah tilam (Mrk. 4:38). Dia juga beristirahat ketika Dia dan para murid pergi meninggalkan kerumunan orang (Mrk. 6:31,32).

Jika Tuhan saja beristirahat dari karya penciptaan-Nya dan dari pelayanan-Nya di muka bumi ini, maka kita pun membutuhkan istirahat dari pekerjaan kita. Saat-saat istirahat dapat menyegarkan diri kita kembali untuk siap menghadapi saat-saat pelayanan.

Aturlah waktu untuk "memperlambat" gerak hidup Anda minggu ini --MW


Jika tubuh, roh, dan jiwa kita
Mau berfungsi dengan sehat,
Perlu waktu memperbarui semua -- Waktu bersantai, beristirahat. --D. De Haan


SEMUA PEKERJAAN TANPA REKREASI AKAN MERENGGUT SUKACITA HIDUP


Renungan diambil dari aplikasi "Renungan PSM" yang tersedia di Google Play Store.
Silahkan di download untuk pengalaman yang lebih baik dalam membaca renungan.
And it is FREE!


Note yang saya dapat dari renungan ini:
Wow! It is a great reminder!
Banyak manusia yang saat ini begitu sibuknya dengan aktivitas yang dihadapi sepanjang hari, sepanjang minggu, sepanjang bulan dan sepanjang tahun sehingga kehilangan irama hidup yang sudah diajarkan oleh Allah kita.

Ada saja orang yang masih menjalankan "ritual keagamaan" tanpa mempunyai hati yang sungguh ingin dekat kepada Tuhan. Lebih kepada rutinitas dan lip service.
Marilah kita mengambil waktu istirahat, bukan hanya untuk fisik kita, tapi juga untuk membangun hubungan yang lebih dekat dengan Tuhan pencipta kita.

Renungan Pagi. Jumat, 11 Maret 2016

MENGHADAPI HARI BARU

Bacaan: Yakobus 4:13-17

NATS: Inilah hari yang dijadikan Tuhan, marilah kita bersorak-sorak dan bersukacita karenanya! (Mazmur 118:24)

Pemain selo terkenal, Pablo Casals, pernah menyampaikan pernyataan yang menantang ini: "Selama 80 tahun terakhir ini saya memulai setiap hari dengan cara yang sama .... Saya duduk di depan piano dan memainkan dua buah prelude dan fuga karya Bach. Saya tidak dapat melakukan hal yang lain. Ini semacam doa berkat dalam rumah saya. Tetapi bagi saya maknanya bukan itu saja. Saya menemukan kembali dunia di mana saya bersukacita karena menjadi bagian di dalamnya."

Jika seorang musisi yang penuh dedikasi telah memulai harinya dengan cara seperti itu, maka kita orang kristiani -- berkat anugerah Roh Kudus yang memampukan kita -- tentu dapat mempersembahkan setiap hari yang baru bagi Tuhan kita.

Di mana pun kita berada atau bagaimana pun situasi yang kita hadapi, setiap hari kita dapat memutuskan untuk mempersembahkan waktu-waktu kita untuk memuji Allah.
Seperti yang ditulis Daud, "Inilah hari yang dijadikan Tuhan, marilah kita bersorak-sorak dan bersukacita karenanya" (Mazmur 118:24).

Jika Anda merasa kesepian atau menghadapi penderitaan saat sekali lagi harus menanggung beban, Anda dapat menerima berkat Allah dan menjadi saksi yang hidup tentang bagaimana Allah selalu mencukupkan.

Jika Anda selalu bersyukur dan memuji Tuhan, Anda pun dapat menceritakan kebaikan Allah kepada orang lain. Yakobus mengingatkan bahwa kita "tidak tahu apa yang akan terjadi besok" (4:14). Dan itu juga menjadi alasan mengapa kita perlu mempersembahkan setiap hari untuk bersukacita di dalam Tuhan --VCG

JIKA ANDA MENGENAL YESUS ANDA SELALU MEMILIKI ALASAN UNTUK BERSUKACITA

Renungan di ambil dari aplikasi "Renungan PSM" yang tersedia di Google Play.
Silahkan dicari dan di download untuk pengalaman yang lebih baik dalam membaca renungan.

Alasan saya membagikan renungan ini karena saya pribadi rindu untuk merasakan hadirat Tuhan dalam hati saya. Banyak hal dalam dunia ini yang bisa membuat hati kita menjadi tawar dan tumpul, sehingga kita tidak merasakan hadirat Tuhan walaupun Roh Kudus selalu beserta kita.

Tapi ingat, carilah Tuhan maka kau akan mendapatkan! Kita perlu bayar harga. Karena mencari Tuhan adalah sesuatu yang sungguh sangat indah, dan semoga juga akan menjadi kerinduan hati Anda untuk selalu dekat dengan-Nya.
May God bless you!