Labels

Renungan Malam. Jumat, 11 Maret 2016

PENGEJARAN SIA-SIA 

Bacaan: 2Petrus 1:1-4

NATS: Karena kuasa ilahi-Nya telah menganugerahkan kepada kita segala sesuatu yang berguna untuk hidup yang saleh (2Petrus 1:3)


Beberapa tahun yang lalu, saya sedang berada di perpustakaan sebuah universitas yang ternama. Sewaktu berjalan di antara rak-rak buku, saya melewati sebaris kursi berpembatas yang dikhususkan bagi mahasiswa untuk belajar.

Di sana saya melihat seorang mahasiswa sedang membaca sebuah komik Bugs Bunny. Hampir saja saya tertawa terbahak-bahak melihat hal itu. Pemuda tersebut dikelilingi oleh buku-buku pengetahuan segala zaman, tetapi ia malah membenamkan diri pada perkara sepele yang kekanak-kanakan.

Memang tidak salah jika kita membaca komik, dan kita semua sewaktu-waktu perlu istirahat dari belajar. Namun, sebagian dari kita hanya mengejar hal-hal yang sepele.

Berbagai buku, majalah, dan media lainnya telah memberi keasyikan dan sangat memengaruhi kehidupan kita. Betapa bodohnya! 
Padahal kita memiliki Firman Kehidupan—Buku yang mengajar kita bagaimana mengenal Allah dan mengalami hidup berkelimpahan.

Penyebab utama kita mengabaikan Alkitab bukanlah kurangnya waktu, melainkan kurangnya kerinduan hati.

Perkataan manusia telah menggantikan firman Kristus. Ada banyak buku dan majalah yang bagus untuk dibaca, tetapi kita tidak boleh mengabaikan rahasia kasih dan karunia Allah yang tertulis di setiap halaman Alkitab.

Di situlah kita menemukan segala sesuatu yang kita perlukan untuk "hidup yang saleh" (2 Petrus 1:3). Mintalah agar Allah memberi Anda kerinduan terhadap firman-Nya serta rasa lapar untuk mengecap kebaikan-Nya setiap hari —DHR

MEMILIKI SEBUAH ALKITAB MERUPAKAN TANGGUNG JAWAB YANG MULIA

Renungan disalin dari aplikasi "Renungan PSM" yang tersedia di Google Play Store.
Silahkan di download untuk pengalaman membaca renungan yang lebih baik and it is FREE!


Note yang saya dapat dari renungan ini:
Yang sungguh sangat menampar hati saya adalah "Penyebab utama kita mengabaikan Alkitab bukanlah kurangnya waktu, melainkan kurangnya kerinduan hati. "
Wow! Indeed!

Semua manusia di bawah kolong langit ini mempunyai waktu yang sama yaitu 24 jam. Ada yang bisa tetap hidup intim dengan Tuhan walau rutinitas hariannya padat. Tapi ada juga yang tidak mempunyai hubungan dekat dengan Tuhan walaupun tidak mempunyai kegiatan sama sekali.

Jadi, kerinduan hati kita lah yang menjadi tolak ukur, bukan sempat atau tidak.

Because, when there is a will, there is a way!


Jadi, no excuse bahwa kita tidak sempat membaca Firman Tuhan.
Please remember, Firman Tuhan adalah makanan bagi jiwa kita.

Kita hidup bukan hanya di peperangan secara daging, tapi peperangan besar justru terjadi di peperangan rohani.
Bagaimana rohani-mu bisa kuat berperang jika tidak kau beri makan yaitu Roti Hidup?

No comments:

Post a Comment