Labels

Insight 04 Okt 2017 | Reset

Hi!
Long time no write!

Kali ini saya akan menulis singkat saja, dan khusus kali ini tidak dalam 2 bahasa. Hehe.


Puji Tuhan skripsi sudah selesai dan sidang pun sudah berlalu. Yeay!!! Menanti wisuda untuk saat ini. Azek!

Saya belakangan ini diingatkan pelajaran kehidupan yang pernah saya dapatkan dan ya ternyata terlanjur saya lupakan.
Terkadang Tuhan mengizinkan kita masuk ke dalam ujian agar kita mengingat kembali apa yag sudah kita pelajari.


Tapi saya percaya, bukan hanya itu. Tuhan ingin kita ingat hal yang mendasar. Hey, mau sepintar apapun kita di sekolah, berawal dari membaca dan berhitung, bukan? :)

Hal yang saat-saat ini Tuhan ingatkan adalah perihal hubungan dan penguasaan diri.
Bukan kebetulan kemarin saya mendengar khotbah dari Ps Jeffrey Rachmat perihal bijak dalam membina hubungan. Jangan mengsalahartikan kebaikan orang lain dan menuntutnya jadi suatu keharusan atau hal yang wajar untuk kita tuntut.

Hari ini bukan kebetulan saya mendengar khotbah dari Ps Jose Carol perihal kita sesekali butuh re-set. Agar kondisi hati kita kembali ke awal.

Dan malam ini bukan kebetulan juga saya membaca Amsal 21:23 perihal menjaga diri yang bisa saya artikan juga sebagai bentuk pengendalian diri.


Baru saja saya diingatkan kembali hal mendasar. Jika kita hendak membuka suatu kebenaran (terutama dengan tujuan untuk membenarkan diri sendiri) dan hasilnya malah akan melukai orang lain dan /atau berpotensi menyebabkan situasi yang tidak baik, maka diam akan menjadi pilihan yang sangat baik.


Guys, I hope you doing well.
Tidak perlu memusingkan hal yang ribet, berawal dari hal yang kelihatan sepele dan simple saja dulu.
Apakah kondisi hatimu sudah di kondisi default orang yang berada dalam persekutuan dengan Tuhan?

Karena dari hatimulah terpancar kehidupan.
Kita ingin kehidupan yang baik, berawal dari kondisi hati dan pikiran yang sehat.

Saat saya menulis ini, sebenarnya juga menjadi pengingat bagi saya.
Mari kita berlomba-lomba menghidupi kehidupan yang sudah Tuhan berikan kepada kita dengan melipatgandakan apa yang sudah Tuhan berikan kepada kita sehingga orang lain pun dapat merasakan dampaknya.


Dimulai dari hati.

GBU!

No comments:

Post a Comment