Labels

Komitmen, masih adakah di jaman now?

Sesuai judul di atas, itu pertanyaan yang benar-benar mengusik jiwa nan halus ini nih!


Kenapa?
Ya, secara jaman now, lebih banyak tersiar kabar perselingkuhan di banyak kasus dan dalam berbagai bentuk dan cara.


Kok kesannya komitmen itu makin langka saat ini?
Naif kah mengharapkan komitmen yang utuh di jaman now ?


Kemarin waktu saya potong rambut, ngobrol lah sama kapster (cowok) perihal jaman now yang banyak pelakor yang terekspos ke publik.
Sebenarnya dari jaman dulu uda ada pelakor, bedanya jaman dulu sembunyi-sembunyi. Jaman now pelakornya eksis.


Trus terceletuk lah dari si kapster yang notabene lelaki juga, perihal kalo suami uda keluar dari pagar, anggap aja kita wanita gak bersuami.
Wow, saya kaget sih dengernya. Segitunya kah persiapan mental para istri?


Lalu teringat wejangan teman yang usianya jauh di atas saya.
Beliau pernah berkata, kalau suami sudah keluar dari pagar, tutup lah sebelah mata, yang penting masih pulang. Atau ada lagi, mendadak teringat kelakar yang pernah disebut, kalau suami keluar rumah dan berjarak 5 meter dari pagar rumah, artinya dia itu lelaki single.


Lalu, jadi mikir, begitu kah?
Sebegitunya kah kehidupan pernikahan?
Kok suram?


Naif kah membayangkan pernikahan yang benar-benar hanya satu istri dan satu suami dengan komitmen penuh?


Akhirnya ini jadi bahasan saya dengan beberapa teman saya.
Ceritanya brainstorming gitu. Dan kesimpulan yang saya dapat, semua kembali ke pribadi para pihak yang ada dalam hubungan itu. Namanya juga komitmen.


Kalau hanya terikat di surat dan bukannya di hati, ya bisa lah hatinya merantau kian kemari.
Kalau terikatnya di hati, bisa kok komitmen.
Iya juga ya, jaman bahela banyak tuh yang nikah tanpa surat tapi awet aja sampai maut memisahkan.


Lalu, waktu lagi mikir dan randomly buka youtube, dapet khotbah ini dong.
Tambah mengerti lah saya.
Hubungan apa pun itu, butuh kedewasaan.


Dan saya pun teringat nasehat teman saya, dalam hubungan dibutuhkan saling pengertian, saling menerima, saling percaya dan komunikasi.


Dan tadi saya mendadak bilang ke Tuhan, kalau saya akan tetap percaya akan kemurnian komitmen, di luar keadaan sekitar dan realita, karena saya percaya, Tuhan akan selalu sediakan yang terbaik bagi kita, dan jika pun ada masalah, Tuhan sudah berjanji bahwa Dia tidak akan meninggalkan kita (¹). Dan kita tidak akan diijinkan masuk ke dalam pencobaan yang lebih besar dari kekuatan kita (²).
Jadi, intinya, percaya lah sama Tuhan dan karakter Tuhan. Dia tepat janji dan Dia pasti memberi yang terbaik, just simply because He is good, all the time, He is good.
Bagaimana pendapat kalian?


(¹) Sebab Tuhan, Dia sendiri akan berjalan di depanmu, Dia sendiri akan menyertai engkau, Dia tidak akan membiarkan engkau dan tidak akan meninggalkan engkau; janganlah takut dan janganlah patah hati.” (Ulangan 31:8)
(²) Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan ke luar, sehingga kamu dapat menanggungnya. (1 korintus 10:13)

No comments:

Post a Comment