Labels

Karakter Tuhan

Minggu, 27 November 2016
Ps. Jeffrey Rachmat

Markus 5 : 21-43

Dari kisah yang terdapat di Markus 5:21-43 tersebut, kebanyakan cerita mengacu dan menitikberatkan pada kisah wanita yang pendarahan selama 12 tahun dan mengalami kesembuhan setelah menjamah jumbai baju Yesus.
Untuk kali ini, mari kita fokus Ke kisah Yairus di Markus 5:21-24. Mari kita lihat bagaimana Tuhan merespon terhadap permintaan kita.

Markus 5:21-24 (TBI)
(Mrk 5:21)  Sesudah Yesus menyeberang lagi dengan perahu, orang banyak berbondong-bondong datang lalu mengerumuni Dia. Sedang Ia berada di tepi danau,
(Mrk 5:22)  datanglah seorang kepala rumah ibadat yang bernama Yairus. Ketika ia melihat Yesus, tersungkurlah ia di depan kaki-Nya
(Mrk 5:23)  dan memohon dengan sangat kepada-Nya: "Anakku perempuan sedang sakit, hampir mati, datanglah kiranya dan letakkanlah tangan-Mu atasnya, supaya ia selamat dan tetap hidup."
(Mrk 5:24)  Lalu pergilah Yesus dengan orang itu. Orang banyak berbondong-bondong mengikuti Dia dan berdesak-desakan di dekat-Nya.

Yairus adalah seorang kepala rumah ibadah dan kebanyakan kepala rumah ibadah saat itu adalah dari golongan orang farisi. Yairus sampai datang bersujud di depan Yesus itu tandanya dia sudah sampai titik desperate banget. Karena kalau kita sudah dalam keadaan desperate maka kita akan lakukan apapun juga untuk orang yang kita kasihi.
Maka Yesus pun merespon permintaan Yairus. Yesus seringkali merespon sesuai permintaan kita.

Mari kita bandingan dengan cerita di Matius 8:5-10, 13.
(Mat 8:5)  Ketika Yesus masuk ke Kapernaum, datanglah seorang perwira mendapatkan Dia dan memohon kepada-Nya:
(Mat 8:6)  "Tuan, hambaku terbaring di rumah karena sakit lumpuh dan ia sangat menderita."
(Mat 8:7)  Yesus berkata kepadanya: "Aku akan datang menyembuhkannya."
(Mat 8:8)  Tetapi jawab perwira itu kepada-Nya: "Tuan, aku tidak layak menerima Tuan di dalam rumahku, katakan saja sepatah kata, maka hambaku itu akan sembuh.
(Mat 8:9)  Sebab aku sendiri seorang bawahan, dan di bawahku ada pula prajurit. Jika aku berkata kepada salah seorang prajurit itu: Pergi!, maka ia pergi, dan kepada seorang lagi: Datang!, maka ia datang, ataupun kepada hambaku: Kerjakanlah ini!, maka ia mengerjakannya."
(Mat 8:10)  Setelah Yesus mendengar hal itu, heranlah Ia dan berkata kepada mereka yang mengikuti-Nya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya iman sebesar ini tidak pernah Aku jumpai pada seorangpun di antara orang Israel.
(Mat 8:13)  Lalu Yesus berkata kepada perwira itu: "Pulanglah dan jadilah kepadamu seperti yang engkau percaya." Maka pada saat itu juga sembuhlah hambanya.

Kita melihat dua kejadian yang berbeda. Dari dua kisah tersebut, di dalamnya mempunyai kesamaan yaitu orang sakit dan permintaan untuk menyembuhkan. Namun menjadi dua kasus yang berbeda. Yang satu minta Yesus datang untuk menyembuhkan, yang satunya hanya minta kata - kata dari Yesus untuk kesembuhan.
Dua kejadian tersebut menunjukkan kadar iman yang berbeda.
Iman adalah frekuensi di mana Tuhan bekerja dan sebaliknya ketakutan adalah frekuensi di mana Iblis mengenalnya. Iman sifatnya pribadi dan tergantung tingkat pengenalan orang tersebut kepada Tuhan.
Tuhan merespons sesuai tingkat iman kita. 

Mari kita kembali ke cerita  Yairus. Di dalam perjalanan menuju rumah Yairus, ada gangguan karena ada wanita pendarahan yang menjamah jumbai jubah Yesus, lalu tidak lama kemudian, ada orang datang memberitahukan anak Yairus sudah mati. Apakah Anda bisa membayangkan bagaimana perasaan Yairus saat itu? (Mrk 5: 25-35)
Dia melihat dengan mata kepalanya sendiri ada seorang wanita yang sudah mengalami pendarahan selama 12 tahun dan sembuh, tapi di saat yang sama dia mendengar kabar bahwa anaknya telah mati!

Tapi Yesus tidak menghiraukan berita tersebut dan menyuruh Yairus untuk percaya saja dan jangan takut, karena Yesus tidak mau frekuensi Yairus berubah dari iman menjadi takut. Maka Yesus tidak mengijinkan orang lain untuk ikut kecuali Petrus, Yakobus dan Yohanes, saudara Yakobus.  (Mrk 5:36-37)

Markus 5:38-43
(Mrk 5:38)  Mereka tiba di rumah kepala rumah ibadat, dan di sana dilihat-Nya orang-orang ribut, menangis dan meratap dengan suara nyaring.
(Mrk 5:39)  Sesudah Ia masuk Ia berkata kepada orang-orang itu: "Mengapa kamu ribut dan menangis? Anak ini tidak mati, tetapi tidur!"
(Mrk 5:40)  Tetapi mereka menertawakan Dia. Maka diusir-Nya semua orang itu, lalu dibawa-Nya ayah dan ibu anak itu dan mereka yang bersama-sama dengan Dia masuk ke kamar anak itu.
(Mrk 5:41)  Lalu dipegang-Nya tangan anak itu, kata-Nya: "Talita kum," yang berarti: "Hai anak, Aku berkata kepadamu, bangunlah!"
(Mrk 5:42)  Seketika itu juga anak itu bangkit berdiri dan berjalan, sebab umurnya sudah dua belas tahun. Semua orang yang hadir sangat takjub.
(Mrk 5:43)  Dengan sangat Ia berpesan kepada mereka, supaya jangan seorangpun mengetahui hal itu, lalu Ia menyuruh mereka memberi anak itu makan.

Jika kita baca dari ayat 38, dengan melihat banyaknya orang ribut dan meratap, perasaan Yairus pasti diantara mempercayai perkataan keluarganya tentang anaknya yang telah mati atau perkataan Yesus yang suruh percaya saja.
Yesus masih menjaga frekuensi iman Yairus, maka Yesus pun mengusir semua orang, padahal Yesus bukanlah anggota keluarga, lalu membawa hanya ayah dan ibu anak itu. (Ayat 40)

Posisi Yairus yang terjepit, antara mempercayai keadaan di mana keluarganya menangis atau mempercayai janji Tuhan, tapi ingat, kondisi awal di mana Yairus sujud di depan Yesus untuk meminta kesembuhan bagi anaknya sudah merupakan hal luar biasa, mengingat dia adalah seorang Farisi dan seorang kepala rumah ibadah.
Namun untuk dia mau tetap percaya kepada Yesus, walau dia mendengar dan melihat sendiri anaknya sudah mati, bisa disimpulkan bahwa dia percaya pada karakter Tuhan.
Mungkin Anda sedang mengalami posisi terjepit seperti yang dialami Yairus, antara mempercayai kenyataan yang ada atau mempercayai janji Tuhan. Ingatlah, iman kita terhubung langsung dengan pengenalan kita kepada Tuhan dan kepercayaanmu kepada karakter Tuhan. Apakah Anda mengenal karakternya Tuhan? Karakter Tuhan adalah satu-satunya pegangan kita melawan semua berita yang ada di sekeliling kita.

Karakter merupakan kumpulan sifat.
Ini adalah beberapa sifat Tuhan yang bisa kita kenali:
  • Tuhan itu setia.

Percayakah kamu kalau Tuhan itu setia? Walau kita tidak setia, tapi Tuhan itu setia.
1 korintus 1:9
(1Kr 1:9)  Allah, yang memanggil kamu kepada persekutuan dengan Anak-Nya Yesus Kristus, Tuhan kita, adalah setia.

Kita harus percaya kepada karakter Tuhan bahwa Dia adalah Tuhan yang punya karakter yang setia.
Bisa kita lihat lagi contohnya di Matius 28:20
(Mat 28:20)  dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman."

Tuhan ada bersama kita di progress apapun yang sedang kita alami.

  • Tuhan itu pengasih dan adil.

Mazmur 116:5
(Mzm 116:5)  TUHAN adalah pengasih dan adil, Allah kita penyayang.

Tuhan itu pengasih, adil dan penyayang. Kalau kamu bertanya apakah Tuhan memperhatikan kamu? Sebelum kamu berasa apakah Tuhan mengasihi kamu, ketahuilah, Tuhan itu pengasih dan adil. Dan Tuhan itu penyayang!

  • Tuhan itu pegang janji.

Ini adalah karakter Tuha. Tuhan bukanlah Tuhan yang suka bohong! Tuhan itu selalu menepati janji-Nya karena Dia itu setia dan menyayangi kita.
Bilangan 23:19
(Bil 23:19)  Allah bukanlah manusia, sehingga Ia berdusta bukan anak manusia, sehingga Ia menyesal. Masakan Ia berfirman dan tidak melakukannya, atau berbicara dan tidak menepatinya?

  • Tuhan itu menerima.

Roma 15:7
(Rom 15:7)  Sebab itu terimalah satu akan yang lain, sama seperti Kristus juga telah menerima kita, untuk kemuliaan Allah.

Tuhan itu menerima kita bahkan sebelum kita datang kepada-Nya. Seperti di kisah anak yang hilang, si anak merasa ketakutan dari saat masih jauh, padahal ayahnya tetap menerima bahkan dari saat anaknya masih jauh.
Itulah karakter yang bisa kita percayai, walau seperti keadaan Yairus, kita tetap bisa percaya kepada Tuhan. Dia selalu beserta kita. Dia tidak hanya bersama kita saat kondisi baik, tapi Dia juga beserta kita saat kondisi tidak baik.

Roma 5:8
(Rom 5:8)  Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa.

Dengan kita mengenal karakter Tuhan lebih dalam, mengenal sifat Tuhan, maka kita tidak takut. Sehingga iman kita bertumbuh, sehingga di saat keadaan membingungkan kita bisa berkata "I know my God"

  • Tuhan itu peduli.

1 petus 5:7
(1Pt 5:7)  Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu.

Apakah Anda kuatir hari ini? Serahkan kepada Tuhan! Bahkan sehelai rambutmu jatuh pun Dia tahu. Sebegitu pedulinya Tuhan! Kalau kita mengenal karakter Tuhan dan sifat Tuhan, maka kita menjaga iman kita senantiasa karena kita tahu Dia layak dipercaya. Dan kita bisa menjaga iman kita dan iman kita adalah dimensi dimana Tuhan bekerja dalam hidup kita.
Jika orang berkata dimana Tuhan? Maka orang tersebut tidak mengenal karakter Tuhan. Dia tidak akan membiarkan kita dicobai lebih dari kekuatan kita.

1 korintus 10:13
(1Kr 10:13)  Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan ke luar, sehingga kamu dapat menanggungnya.

  • Tuhan itu selalu bekerja.

Yohanes 5:17
(Yoh 5:17)  Tetapi Ia berkata kepada mereka: "Bapa-Ku bekerja sampai sekarang, maka Akupun bekerja juga."
Tuhan bukanlah Tuhan yang pemalas. Dengan memahami ini, seharusnya kita bisa relaks. Kita tahu bahwa Tuhan bekerja. Walau dengan melihat situasi kita, kita tahu bahwa Tuhan sedang bekerja.

Kalau kita mengenal karakter Tuhan maka senantiasa iman bisa hadir di dalam hidup kita dan iman adalah dimensi di mana Tuhan senantiasa bekerja dalam kehidupan kita.

Seperti di cerita Yairus, kita lihat bagaimana Tuhan peduli untuk mempertahankan iman Yairus. Maka Yesus tidak mengijinkan orang lain untuk ikut serta. Taukah Anda kalau untuk menjaga iman kita kepada Tuhan, untuk memberi ruang kepada Tuhan sehingga Dia bisa bekerja, kita perlu mengeliminasi suara negatif yang seringkali ada di sekitar kita. Kemampuan Anda mengeliminasi suara - suara negatif tersebut akan mempengaruhi kualitas iman Anda.
Untuk menjaga iman kita tetap ada di dalam kehidupan yang penuh dengan kebingungan dan kecemasan, kita harus pandai - pandai melindungi diri kita sendiri sehingga iman tetap terjaga.

Filipi 4:8
(Flp 4:8)  Jadi akhirnya, saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu.

Dengan kata lain, yang sebaliknya dari Filipi 4:8, jangan dipikirkan! Dengan menjaga kondisi iman, maka Yairus mendapatkan apa yang dia inginkan dari sejak pertama dia tersungkur di depan Yesus.

Ingatlah bahwa Tuhan itu setia. Tuhan itu pengasih dan adil. Tuhan itu pegang janji. Tuhan itu menerima. Tuhan itu peduli. Tuhan itu selalu bekerja. Tuhn mencintai Anda karena GOD IS LOVE!

No comments:

Post a Comment