Hari ini saya gak masuk kantor, karena harus standby di rumah.
Soalnya si mama tadi past midnight mendadak vertigo.
Ada rasa bosan sih karena di rumah gak ngapa-ngapain dan juga ga plong, soalnya bukan hari libur toh? Tapi sebagai anak ya kita harus lakukan sebagai tanda kasih ke orang tua, betul atau betul?
Jadi, daripada buang waktu dan tidak efektif, ya sudah, lebih baik nulis dong. Hohoho.
Lalu jadi terpikir, I should share this, siapa tau (amit - amit) jika anggota keluarga teman - teman ada yang mengalami hal yang sama, jadi tidak panik karena ada persiapan.
Yang pasti, kita harus mengenali keadaan kesehatan seisi rumah (biasanya tugas mommy nih yang secara tidak sadar akan mengawasi keadaan kesehatan anggota keluarga).
Jika ada anggota keluarga yang sakit ringan semisal batuk pilek, jelas tidak akan membuat khawatir berlebih. Karena penanganan tergolong mudah, Cukup dengan obat oral dan istirahat. Menghindari penyebab batuk juga penting, seperti yang pernah saya bahas di tulisan saya sebelumnya.
Nah, bagaimana jika anggota keluarga mempunyai penyakit yang riskan seperti jantung, darah tinggi, diabetes dan stroke??? Saat ini yang terpikirkan oleh saya ada 4 penyakit ini yang kondisinya bisa memburuk secara mendadak dan membuat panik seantero rumah kalau terjadinya di malam hingga subuh.
Saran saya:
1. Selalu sediakan obat di dekat tempat tidur atau setidaknya di dalam kamar dan di tempat yang mudah dijangkau.
2. Jangan biarkan anggota keluarga yang sakit tersebut tidur sendirian apalagi dengan kondisi kamar terkunci.
3. Ketahui persis di mana saja klinik dan apotek 24 jam di lingkungan rumah teman - teman. Karena untuk kasus tertentu, pasien tidak harus langsung di bawa ke rumah sakit. Bisa jadi pertolongan pertama dengan konsumsi obat atau meminta dokter klinik untuk datang ke rumah. Sehingga kondisi pasien sedikit lebih stabil sebelum dilarikan ke rumah sakit.
4. Selalu sediakan kartu jaminan kesehatan di dompet (kartu peserta klinik / BPJS / kartu asuransi kesehatan)
5. Bagi teman - teman yang tidak punya kendaraan, ada 3 pilihan. Jika di sekitar rumah ada pangkalan taksi, bisa segera panggil taksinya. Jika tidak ada, pastikan di smartphone tersedia aplikasi taksi online. Atau jika kondisi pasien benar - benar mengkhawatirkan, panggil ambulance!
6. Jangan panik!
Dengan panik, membuat kita tidak bisa berpikir jernih. Saya tau hal ini lebih mudah dikatakan daripada dipraktekkan.
Tapi ini pengalaman saya. Sebelum papa meninggal, saya belum terserang panik, sehingga saat papa berhenti bernafas, saya bisa memberi CPR dan terjadi selama 2 kali. Namun, saat mama yang drop banget, saya panik sampai lupa kalau I can do something, malah jadinya cuma nangis dan membeku, untungnya saya blank untuk waktu tidak lama sehingga saya bisa segera bertinndak dan mama baik - baik saja.
7. Pastikan selalu tersedia pulsa, paket internet yang aktif dan uang tunai di dompet.
Hal yang terdengar sangaaat sepele, tapi di saat genting sangat penting!
Kebayang kan mau panggil taki online, eh, paket internet habis dan tidak bisa diperpanjang karena pulsa tidak mencukupi (Saya sih bebas dari hal ini, karena pakai pascabayar dan di rumah ada wifi, hoho).
Atau saat mau telepon sana sini, eh, pulsanya gak cukup untuk membuat panggilan.
Atau worse, uang tunai di dompet ga cukup untuk bayar ini itu.
8. Doa.
Simple dan bisa menenangkan hati juga. Doa minta petunjuk Tuhan sebaiknya ambil langkah apa? Karena di situasi genting, setiap detik yang berlalu sangat berharga!
Jadi, jangan lupa berdoa dalam hati ya, niscaya membuat sedikit lebih tenang.
Nah, kalau pasien sudah tertangani, pantau terus ya (terutama jika tidak dibawa ke rumah sakit). Biasanya 24 jam berikutnya, kondisi pasien belum benar - benar stabil. Jika kembali kambuh, langsung bawa ke rumah sakit, jangan ditunda lagi. Karena di rumah sakit mempunyai fasilitas lebih memadai untuk pengecekan yang lebih lengkap dan akurat.
Semoga bermanfaat!
No comments:
Post a Comment